Rabu, 22 Desember 2010

PERTIMBANGAN PERENCANAAN KELISTRIKAN

ABSTRAK

WAHYULLAH, 2010. Pertimbangan Perencanaan Kelestrikan. Paper. Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

            Paper ini bertujuan untuk bagaimana nantinya kita mengetahui perkembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan dan alasan dilakukan pengembangan tersebut, sebagaimana kita ketahui dari waktu kewaktu kebutuhan akan listrik terus bertambah seiring dengan pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan lain-lain, dan sedangkan ketersedian akan listrik tersebut terbatas.
i
 

 


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirabbil Alamin. Puji dan Syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan Hidayah-Nya, tak lupa Salam dan Shalawat atas junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan  penyusunan paper dengan pembahasan “Pertimbangan Perencanaan Kelistrikan”.
            Paper ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah Distribusi Tenaga LIstrik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
            Saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga paper ini dapat saya selesaikan, karena disadari tanpa bantuan berbagai pihak, maka sulit bagi saya untuk menyelesaikan paper ini.
            Saya menyadari sepenuhnya terdapat banyak kekurangan dalam penulisan paper ini, oleh karenanya berbagai saran dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa diharapkan demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga paper ini memberikan mamfaat bagi kita semua Amin.

Makassar, Desember 2010
ii
 
       Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK…………………………………………………………….        i
KATA PENGANTAR………………………………………………....        ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..        iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..        iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………...        v
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang………………………………………………….       1
2.      Rumusan Masalah…………………………………………….,,       3
3.      Tujuan Penulisan………………………………………………       3
4.      Mamfaat Penulisan…………………………………………… .      4
BAB II PEMBAHASAN
1.      Keperluan Mendatang………………………………………................      5
2.      Faktor Ekonomi………………………………………………..............      7
3.      Unjuk kerja di masa lalu…………………………………….................      9
4.      Unjuk kerja di masa mendatang……………………………................      11
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan……………………………………………………..........      14
2.      Saran……………………………………………………………........      15
iii
 
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...       16


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
          Kemajuan Teknologi di segala bidang dari tahun ketahun begitu meningkat dengan cepat. Tentu hal ini harus diiringi perkembangan sistem kelistrikan yang meningkat pula, jika tidak, listrik yang dibangkitkan tidak dapat dinikmati oleh keseluruhan orang yang ada dimuka bumi ini, dan tentunya akan menimbulkan berbagai macam permasalahan, mengingat listrik merupakan hal yang sangat berpengaruh pada perkembangan dan bahkan pada kelangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
          Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang selalu meningkat tersebut, pembangunan dan perkembangan sistem kelistrikan perlu dikembangkan. Pertambahan penduduk yang semakin pesat yang diiringi pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi pula yang  menyebabkan kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat, sehingga dibutuhkan penyediaan dan penyaluran tenaga listrik yang memadai, karena mengingat listrik merupakan salah satu tolak ukur taraf kemajuan rakyat sejalan dengan perkembangan teknologi.
          Jika dilihat dari sudut pandang Negara kita, keadaan penyediaan tenaga listrik sangat memprihatinkan, terdapat banyak masyarakat yang tinggal dipelosok-pelosok daerah tidak dapat menikmati listrik, kalaupun ada hanya diperuntukan untuk beban yang berkapasitas rendah saja.  Itu tandanya penyediaan kelistrikan di Negara ini belum tersebar secara merata yang disebabkan oleh kurangnya pembangkitan energi listrik tersebut.
          Penyediaan tenaga listrik yang terdapat di Sulawesi Selatan merupakan salah satu contoh betapa terpuruknya penyedian kelistrikan kita. Pada Daerah ini terdapat beberapa pembangkit tenaga listrik, dan kesemuanya itu harus dioperasikan secara bersamaan, jika tidak, dampak pemadaman bergilir akan dirasakan oleh masyarakat. Itupun tidak semua beban listrik pada daerah ini dapat ditopan oleh tenaga listrik yang tersedia. Olehnya itu PLN terutama PLN wilayah SULTANBATARA sebagai perusahaan pelaksana system kelistrikan yang terdapat di Sulawesi Selatan harus lebih giat mengorbankan tenaga, pikiran dan modalnya untuk memperbaiki/memaksimalkan penyediaan tenaga listrik di Sulawesi Selatan, sehingga tenaga kelistrikan dapat dirasakan menyeluruh dan memuaskan bagi masyarakat.




B.     Rumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah yang akan diangkat untuk paper ini ialah:
1.      Langkah apa yang tepat yang harus dilakukan untuk mengembangkan system penyediaan ketenaga listrikan kita.
2.      Alasan apakah yang menjadi penyebab suatu system penyediaan ketenaga listrikan harus ditambah atau dikembangkan
3.      Apakah yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan kelistrikan.
4.      Bagaimanakah cara menyeimbangkan ketersediaan energi dengan  pengembangan system penyediaan ketanaga listrikan kita.
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini ialah:
1.      Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan system penyediaan ketanaga listrikan.
2.      Untuk mengetahui alasan apakah yang menjadi penyebab suatu sistem ketenaga listrikan harus ditambah atau dikembangkan
3.      Untuk mengetahui cara menyeimbangkan ketersediaan energi dengan pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan kita.



D.    Mamfaat Penulisan
1.      Sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Distribusi Tenaga Listrik
2.      Sebagai bahan bacaan bagi yang berminat mengembangkan dan mengkaji pengetahuan khususya pada pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan.
3.      Untuk melatih kemampuan dalam penulisan karya ilmiah
4.      Guna menambah wawasan dalam bidang kelistrikan, terkhusus pada perencanaan kelistrikan.


BAB II
PEMBAHASAN

PERTIMBANGAN PERENCANAAN KELISTRIKAN
a.      Keperluang mendatang
          Suatu sistem kelistrikan yang baik adalah suatu sistem yang terencana dan selalu melihat kedepan. Dalam perencanaan pembangunan suatu sistem listrik diutamakan apakah kedepannya masih mampu menopang pertambahan beban atau tidak, maka dengan itu biasanya dalam sistem penyediaan ketenaga listrikan terdapat daya cadangan. Ini harus dilakukan untuk menghindari nantinya adanya beban lebih secara tiba-tiba, karena adanya beban lebih ini kemungkinan akan merusak sistem jika sistem tersebut tidak dilengkapi dengan pengaman yang handal, karena kita telah ketahui bersama bahwa dari tahun ketahun pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi semakin bertambah, tentu kesemuanya itu harus diseimbangkan dengan perkembangan penyediaan sistem ketenaga listrikan. Selain itu cara lain  untuk menghindari adanya beban lebih kedepannya yakni dengan cara pembesaran kapasitas pembangkit. Akan tetapi dengan cara ini dianggap pemborosan modal, karena pengembangan sistem dilakukan dengan cepat, sedangkan kebutuhan beban terhadap suatu daya yang dikeluarkan sistem tersebut belum dibutuhkan.
          Dalam perencanaannya memang dibutuhkan pemikiran yang mendalam tentang sistem prnyediaan tenaga listrik untuk listrik keperluan mendatang tersebut. Terdapat banyak hal yang harus ikut diperhitungakan sebelum melakukan tindakan pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik, diantaranya yakni untung rugi dari pihak perusahaan pengembang. Selain itu dan yang paling utama sebelum dilakukan pengembangan yaitu adanya proyeksi seberapa besar kebutuhan energi pada masa yang akan datang. Proyeksi yang dilakukan menggunakan metode perkiraan tertentu berdasarkan data-data pada masa lampau.
Hasil Proyeksi kebutuhan energi listrik sampai tahun 2025 pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Pada tabel diatas jelas dilihat perkiraan pertambahan beban dari tahun 2005 sampai tahun 2025 pada sistem kelistrika Sulawesi Selatan, bedasarkan pada daya terpasang sekaran pada tahun 2014 daya yang terpasang sudah tidak mampu lagi menopang pertambahan beban yang terjadi, maka pada tahun 2014 harus dibangun suatu pembangkit yang perkiraan dayanya mampu menopang sampai tahun 2025.
b.     Faktor Ekonomi
          Dalam Perencanaan kelistrikan yang juga perlu diperhatikan adalah apakah pengembangan sistem kelistrikan bersifat merugikan atau menguntungkan, apakah penyediaan bahan atau alat untuk penyiapan energi dimasa yang akan datang yang memerlukan perawatan tidak merupakan pemborosan dana sedangkan energinya belum digunakan. Semuanya harus dipertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum memulai pengembangan sistem penyediaan energi listrik tersebut.
          Suatu pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik baru dapat dilaksanakan apabila memenuhi syarat ekonomi. Jika dari sekaran telah dapat dilihat keuntungan dari perusahaan listrik kedepannya dalam pengembangan penyediaan energi listrik yang akan dilakukan sekaran, maka untuk membangun suatu sumber energi listrik telah dapat dilanjutkan. Ketakutan kita disini adalah apakah modal yang kita pakai untuk membangun serta pemeliharaannya tersebut dapat kembali ditangan kita dan bahkan memperoleh keuntungan.
          Jika dilihat dari sudut pandan Negara kita, pertimbangan faktor ekonomi sebelum melakukan pengembangan penyediaan energi listrik sudah dilakukan, akan tetapi yang menjadi permasalahan apakah ketelitian terhadap faktor ekonomi tersebut benar-benar melihat untung-rugi kedepannya ataukah Negara ini memang tidak mempunyai uang untuk melakukan pengembangan tersebut, padahal telah diperkirakan memang perlu dilakukan pengembangan tersebut dan tidak menimbulkan rugi atau pemborosan.
          Negara kita jika dibandingkan dengan Negara lain sistem kelistrikan kita sangat tertinggal jauh dibanding dengan Negara-negara  lain tersebut. Tentu hal ini tidak terlepas dari keadaan ekonomi dari suatu Negara. Apabila keadaan ekonomi suatu Negara buruk, maka sulit bagi Negara tersebut untuk melakukan pengembangan suatu sistem kelistrikan terutama dalam penyediaan daya cadangan untuk kedepannya. Sebaliknya jika keadaan ekonomi Negara tersebut maju, maka perkembangan penduduk pada Negara tersebut yang mempengaruhi sistem penyediaan energi listrik bukan termasuk persoalan yang berarti. Syarat untuk menjadi Negara maju yakni apabila sistem ketenaga listrikannya mendukung untuk itu.

c.       Unjuk kerja di waktu lampau
          Unjuk kerja dimasa lalu dapat menjadi patokan untuk melakuan pengembangan suatu sistem penyediaan ketenaga listrikan, maksud unjuk kerja disini adalah bagaimana hubungan sistem penyediaan ketenaga listrikan dimasa lalu dengan kebutuhan daya listrik pada masa tersebut. Dengan dilakukannya penelitian dengan melihat data-data sistem penyediaan ketenaga listrikan pada masa lalu tersebut, maka pada masa sekaran dapat dilakukan pengembangan sistem penyediaan kedepannya. Hal-hal yang dilihat dari data sistem ketenaga listrikan pada masa lalu tersebut sebelum melakukan suatu pengembangan kedepannya pada masa sekaran yakni bagaimanakah keseimbangan antara beban yang terpasang pada masa lalu tesebut dengan permintaan beban yang selalu meningkat. Jadi yang paling utama yang juga harus diperhatikan adalah kecenderungan pertambahan penduduk, perkembangan teknilogi pada masa lalu yang mempengaruhi sistem penyediaan ketenaga listrikan juga dapat deperkirakan pada masa kedepannya bahwa hal yang sama akan terjadi, jadi dengan melihat perkembangan masa lalu tersebut, dapat dilakukan pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan kedepannya. Selain itu faktor ekonomi dalam penyediaan ketenaga listrikan dimasa lalu juga harus diperhatikan, dan bagaimanakah dampak yang ditimbulkan pada masa sekaran.
          Sebagai contoh misalnya pada sistem ketenaga listrikan Sulawesi Selatan pada masa lalu memiliki daya sekian. Seiring pertumbuhan penduduk dan semakin berkembangnya teknologi permintaan daya dari konsumen melampau daya yang terpasang pada saat itu, maka dianggap perlu pengembangan sistem penyediaan energi listrik yang baru. Dari data tersebut, maka dapat diperkirakan kejadian yang sama akan terjadi kedepannya, maka perlu dilakukan adanya suatu daya cadangan untuk menghindari beban lebih nantinya.
          Data yang diperoleh dari masa lalu juga memungkinkan akan tidak adanya  pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yang  dilakukan pada saat sekaran, ini bisa disebabkan karena melihat dari pertumbuhan penduduk ataukah perkembangan teknologi tidak berpengaruh banyak pada penyediaan tenaga listrik pada waktu itu, jadi dianggap tidak perlu untuk melakukan pengembangan, karena dianggap hanya pemborosan modal. Tapi tentu hal ini harus disesuaikan/dipertimbnagkan dengan kondisi yang mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang, dalam artian dengan data-data yang diperoleh dari sistem penyediaan tenaga listrik pada masa lalu tidak bisa diambil patokan untuk melakukan pengembangan tersebut. Sebagai contoh pada saat waktu yang lalu sistem penyediaan ketenaga listrikan dari suatu daerah cukup untuk memasok seluruh beban yang ada didaerahnya, perkembangan penduduk dan teknologi tidak berpengaruh pada sistem penyediaan ketenaga listrikan. Akan tetapi pada saat sekarang dilihat kedepannya terlihat perkembangan yang besar akan terjadi di kalangan masyarakat, maka dianggap perlu untuk melakukan pengembangan tersebut. Sebaliknya jika data pada masa lalu terdapat suatu perkembangan permintaan beban, yang memerlukan pengembngan, akan tetap pada saat sekarang kedepannya dilihat tidak akan ada perkembangan pada masyarakat yang berarti, maka tidak perlu dilakukannya pengembangan tersebut.
          Jadi intinya unjuk kerja di masa lalu ini yakni pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan diperoleh dari pengalaman. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pertimbangan keperluan mendatang, pertimbangan keperluan mendatang ini lebih cocok digunakan dalam pengembangan penyediaan tenaga listrik dibanding pertimbangan dengan melihat unjuk kerja dimasa lalu.   
d.     Unjuk kerja di waktu mendatang
          Pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan dengan melihat unjuk kerja di waktu mendatang dihubungkan dengan bagaimana keadaan sistem kelistrikan pada saat yang lalu dengan melihat satu atau dua generasi kebelakang. Dahulu alat-alat listrik yang dipergunakan oleh konsumen tidak begitu banyak, dan bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang memakai peralatan listrik. Jika dibandingkan pada saat sekarang hampir seluru masyarakat menggunakan peralatan listrik, jadi kedepannya juga sudah dapat diramalkan bagaimana perkembangan penggunaan peralatan-peralatan listrik tersebut. Ini juga dikaitkan dengan keperluan listrik dimasa yang akan datang.
          Unjuk kerja dimasa yang akan datang pada intinya maksudnya adalah bagaimana perkiraan kekuatan kerja dimasa yang akan datang meliputi penyediaan tenaga listrik dan perkembangan kebutuhan pada konsumen akan daya listrik.
          Selain itu tidak cukup hanya sebatas pada pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan saja. Tapi ini semua harus didukung oleh pengelolaan yang baik, terencana, teratur dan terukur untuk memberikan kepuasaan pada konsumen sehingga sistem penyediaan tenaga listrik dapat dirasakan pada semua kalangan masyarakat, baik itu yang tinggal diperkotaan, maupun yang tinggal dipelosok-pelosok pedesaan.
          Kemudian itu penambahan sistem penyediaan tenaga listrik harus diseimbangkan dengan energi yang tersedia yang dahulu dilakukan dengan cara mengadakan suatu penyurveian  apakah energi yang tersedia masih memungkinkan untuk penambahan pusat energi listrik atau tidak, contoh penyediaan bahan bakar bagi PLTD, kondisi debit air bagi PLTA dan lain-lain, dan diusahakan pencarian sember energi listrik yang baru yang masih tersimpan banyak di bumi ini.  

BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
1.      Langkah yang tepat yang harus dilakukan dalam sistem penyediaan ketenaga listrikan yakni adanya penempatan daya cadangan dari setiap pusat energi listrik untuk menghindari beban lebih yang sewaktu-waktu dapat terjadi secara seketika.
2.      Alasan yang menjadi penyebab suatu system penyediaan ketenaga listrikan harus ditambah atau dikembangkan yakni adanya meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi.
3.      Yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan kelistrikan yakni dilihat dari keperluang mendatang, faktor ekonomi, unjuk kerja dimasa lalu, dan unjuk kerja dimasa yang akan datang.
4.      Untuk menyeimbangkan ketersediaan energi dengan  pengembangan sistem penyediaan ketanaga listrikan, yakni yang harus pertama dilakukan apakah energi yang masih tersimpan masih memungkinkan untuk pengembangan sumber energi listrik, jika tidak diperlukan sumber energi baru yang dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik untuk keperluang mendatang.

b.     Saran
Usaha pengembangan penyedian ketenaga listrikan  untuk memenuhi permintaan daya pada masa yang akan datang yang cenderung semakin meningkat baik adanya harus dibarengi dengan pelayanan, pengelolaan yang baik dan teratur serta energi yang dibangkitkan dapat disebar ratakan kesemua pelosok dengan melihat tingkat kebutuhan pada suatu tempat tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar,DR,A.1988.Teknik Tenaga Listrik.Pradnya
          Paramita:Jakarta
Hardiantono, Damis.2010.Teknologi Energi.UNHAS:Makassar
ITS.co.id
Kadir, Abdul.2006.Distribusi Dan Utilisasi Tenaga Listrik.UIP:Jakarta
Kuwahara,DR.S.1988.Teknik Tenaga Listrik.Pradnya Paramita: Jakarta
Marsudi, Djiteng.2005.Pembangkitan Energi Listrik.Erlangga:Jakarta
Marsudi, Djiteng.2006.Operasi Sistem Tenaga Listrik.Graha Ilmu.Jakarta
PUIL 2000
Soeharto, Iman.2001.Manajemen Proyek.Erlangga:Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar