Kamis, 06 Januari 2011

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK







PEMBAHASAN
Masa remaja mempakan masa perkembangan dalam kehidupan manusia yang mengalami berbagai perubahan baik fisik dan psikis. Semua perubahan ini mempengaruhi penampilan, sikap serta tingkah laku para remaja. Keadaan tersebut telah membawa berbagai perubahan perilaku remaja, termasuk perubahan perilaku sosial remaja dalam berinteraksi dengan orang tuanya. Pengasuhan keluarga yang salah dan lingkungan masyarakat yang buruk dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang yang dilakukan para remaja terhadap orang tua. Selain itu pergaulan remaja yang tidak baik dengan teman sebayanya juga dapat menyebabkan perubahan perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma yang ada dan berlaku dalam masyarakat. Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).Remaja dikelompokkan dalam dua tahap, yakni Remaja Awal dan remaja akhir, berikut adalah penjelasannya dan dampak tingkah laku yang dihasilkan dalam tahap remaja ini
Remaja Awal
·  Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.

·  Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status mereka.
·  Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.
Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
·  Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
·  Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
·  Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
·  Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka. Selain dari tahap-tahap diatas terdapat juga tahap-tahap remaja yang lain, yakni
a. Tahap Kognitif atau Intelek
Pada tahap ini, biasanya para remaja sudah dapat memiliki pola pikir sendiri dalam usaha untuk memecahkan permasalahan yang kompleks dan abstrak. Karena kemampuan berpikir remaja berkembang sehingga mereka dengan mudah membayangkan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah individu mereka. Mereka juga sudah dapat memproses semua informasi yang datang dari luar atau lingkungan dan akan diadaptasikan oleh pemikiran mereka masing-masing.
b. Tahap Moral
Pada tahap ini, remaja sudah tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana dan absolut yang telah diberikan kepada mereka selama in tanpa bantahan apapun. Remaja mulai memikirkan keabsahan dari pemikiran yang telah ada dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif lainnya. Mereka juga sudah dapat melakukan sikap labih kritis dengan melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal – hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan pada dirinya.
c. Tahap Psikologis
Pada masa ini, suasana hati atau yang biasa disebut dengan mood, bisa berubah kapanpun juga dan sangat cepat. Perubahan mood yang drastis tersebut pada remaja ini seringkali disebabkan karena berbagai hal masalah yang menimpa dirinya.


PENDAHULUAN

Masa - masa remaja adalah masa yang paling indah dan paling berkesan di sepanjang hidup tiap manusia. Remaja adalah kenangan yang tak akan terlupakan sebaik atau seburuk apapun keadaannya pada saat itu. Karena dimasa inilah, perubahan sangatlah nampak, dari anak - anak menuju kedewasaan. Biasanya orang - orang yang sudah melalui masa remajanya, tetap ingin berharap kembali ke masa - masa itu lagi. Disaat ini, kita dapat merasakan adanya perubahan dalam bentuk fisik ataupun psikis. Tetapi, tidak hanya senang - senangnya saja. Disaat manusia menjadi sesosok remaja, ia juga mengalami permasalahan - permasalahan yang terus kerap datang. Permasalahan itu sendiri tidak sedikit yang terpengaruhi dari lingkungan sekitar remaja tersebut. Oleh karena itu, beban berat yang selalu dan harus dilalui oleh seorang remaja sangatlah sulit, karena apabila salah melangkah, maka remaja tersebut akan jatuh ke jurang yang sangat dalam. Tingkah laku itu bisa disebut juga sebagai kenakalan remaja. Remaja berlangsung antara umur 11 tahun – 20 tahun bagi perempuan dan 12 tahun – 21 tahun bagi laki-laki. Secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana seseorang berpaling ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar dengan yang lainnya. Fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. Remaja ini adalah ajang untuk mencari jati dirinya. Setelah sekian lama mereka selalu dikekang oleh otoriter orangtua, secara perlahan mereka akan menuntut keinginan mereka sendiri agar mandiri


PENUTUP

Kesimpulan
Masa remaja mempakan masa perkembangan dalam kehidupan manusia yang mengalami berbagai perubahan baik fisik dan psikis. Semua perubahan ini mempengaruhi penampilan, sikap serta tingkah laku para remaja. Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Pada umumnya pada masa remaja awal remaja biasanya bersifat Canggung, malu, kecewa, dll, dan pada masa remaja akhir, masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis pada remaja.

Saran
Seseorang yang telah beranjak remaja hendaknya dapat menerima apapun dan bagaimanapun penampilan masa remaja kita, itulah pembirian Maha Pencipta (ALLAH SWT) dan kita harus mensyukurinya, dan hendaknya kita dalam masa remaja, kita harus lebih melihat masa depan kita dan terus meningkatkan kualitas diri kita.



Rappang.Com


MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN




KATA PENGANTAR



            Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah evaluasi pembelajaran  ini. makalah ini dibuat sebagai Media untuk menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran.

            Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah evaluasi pembelajaran ini. Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana itu yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran yang meliputi pengukuran, penilaian dan evaluasi dari proses pembelajaran tersebut.

            Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penempurnaan makalah ini saya mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak.

            Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah membimbing dan mengarahkan saya, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

            Wassalamu alaikum Wr. Wb.


Makassar, 18 Oktober 2010



i
              PENYUSUN

DAFTAR ISI

1.      Daftar Pustaka………………………………………………………………………………(i)
2.      Daftar Isi……………………………………………………………………………………….(ii)
3.      Penutup………………………………………………………………………………………..(1)
4.      Pembahasan
-          Pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran…..(2)
-          Tujuan, mamfaat, dan fungsi pembelajaran……………………………… (3)
-          Makna penilaian pembelajaran…………………………………………………(3)
-          Prinsip – prinsip dasar evaluasi pembelajaran…………………………..(4)
5.      Penutup
-          Kesimpulan…………………………………………………………………………….  (6)
-          Saran………………………………………………………………………………………..(6)
6.      Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………(7)
ii

 


PENDAHULUAN
            Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.
            Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah yang sering digunakan, baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Istilah tersebut adalah pengukuran. Penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan.
            Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan system yang terdiri atas beberapa unsure, yaitu masukan, proses dan hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan hasil pembelajaran.
1
            Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam praktek pembelajaran secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua jenis evaluasi tersebut merupakan komponen system pembelajaran yang sangat penting. Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju keperbaikan kualitas hasil pembelajaran.


PEMBAHASAN

*      Pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi pembelajaran
          Pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numeric. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrument untuk melakukan penilaian. Unsur pokok dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan pengukuran
2.      Ada objek ukur
3.      Alat ukur
4.      Proses pengukuran
5.      Hasil pengukuran kuantitatif
Menurut Budi Hatoro pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numeric. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrument untuk melakukan penilaian.
Menurut Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
          Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian ini merupakan proses sistematis meliputi pengumpulan informasi, analisis, interpretasi, informasi untuk membuat keputusan.
          Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
2
Stufflebeam et.al 1971 mengatakan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Sementara davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek.
*      Tujuan, mamfaat, dan fungsi pembelajaran
          Tujuan dari pembelajaran, yakni
1.      Tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa  setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
2.      Suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan
3.      Suatu deskripsi mengenai tingakah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.
          Mamfaat Pembelajaran, yakni
1.      Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa
2.      memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
3.      membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran
4.      memudahkan guru mengadakan penilaian.
*      Makna penilaian pembelajaran
          Makna penilaian pembelajaran:
1.      Makna bagi siswa, siswa dapat mengetahui sejauh mana ia telah berhasil menguasai/menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru.
2.     
3
Makna bagi guru, dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui siswa – siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa – siswa yang belum berhasil menguasai beban. Guru akan megetahui apa materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.
3.      Makana bagi sekolah, merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah/kurikulum untuk masa yang akan datang.
*      Prinsip – prinsip dasar evaluasi pembelajaran
1.      Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembeljaran bagi masyrakat.
2.      Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.
3.       Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwennag untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
4.      Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan.
5.      Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
6.      Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
7.      Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
8.      Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.
9.      Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
10.  Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.

              Selain itu prinsip – prinsip dasar evaluasi yakni:
1.      Prinsip keseluruhan
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat/utuh.
2.     
4
Prinsip kesinambungan
Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu kewaktu.
3.      Prinsip objektifitas
Evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari factor – factor yang sifatnay objektif.
5

 


PENUTUP
*      Kesimpulan
1.      Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala
2.      Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar
3.      Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program
4.      Tujuan dari pembelajaran yakni tercapainya kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran tersebut.
5.      Prinsip – prinsip dasar evaluasi pembelajaran ada 3
-     Prinsip keseluruhan
-     Prinsip kesinambungan
-     Prinsip objektifitas

*      SARAN
Ketika kegiatan evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera ditindaki apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran .
6

 


DAFTAR PUSTAKA

Tim Pekerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. Panduan Evaluasi Pembelajaran. 2007. Surakarta. Lembaga pengembangan pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Wakhinuddin’s Weblog


Rappang.Com